Laki-laki jaman sekarang mesti bersyukur karena syarat cinta diterima tak serumit yang dialami laki-laki di zaman kerajaan dulu kala. Raden Bandung Bondowoso misalnya. Ia diminta membuat 1000 candi dalam waktu satu malam sebagai syarat cintanya diterima oleh Loro Jonggrang. Bandung Bondowoso nyaris berhasil jika saja Loro Jonggrang (yang sebenarnya ingin menolak cinta Bandung Bondowoso) tidak merekayasa waktu seakan sudah pagi. Bandung Bondowoso yang merasa dikelabui (dan yang terpenting, cintanya ditolak) pun marah dan mengutuk Loro Jonggrang menjadi Arca.
Candi Prambanan, atau yang sering juga disebut sebagai Candi Loro Jonggrang, konon adalah mahakarya cinta sang Bandung Bondowoso. Legenda asal muasal Candi Prambanan ini masih diceritakan hingga saat ini. Meski cerita aslinya mungkin ya tidak seperti ini, tentunya.
Candi Prambanan yang dibangun sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan sebagai tandingan candi Buddha Borobudur merupakan candi Hindu termegah yang pernah dibangun di Jawa Kuno.
Pada Mei 2006 terjadi gempa bumi skala 5,9 SR di daerah Bantul dan sekitarnya. Kawasan Candi Prambanan pun telak terkena dampaknya. Banyak bangunan candi yang rusak parah terutama Candi Brahma.
Hingga akhir Desember 2014 lalu, kawasan candi masih dalam proses pemugaran. Namun demikian, kawasan wisata ini tetap dibuka untuk umum. Ada satu monumen kecil di dalam zona inti sebagai penanda dahsyatnya gempa bumi tersebut.
Kalau berkunjung di sana, jangan nanya “yang mana Candi Prambanan-nya?” yaaa… Awalnya saya juga bertanya-tanya demikian. Ternyataaaa, Prambanan adalah nama desa lokasi kompleks candi Hindu terbesar ini dibangun. Hadeeeeh..
Aslinya nih, ada total 240 candi besar dan kecil di kompleks Candi Prambanan tersebut. Tapi saat ini hanya tersisa 18 candi. Delapan candi utama yang terdiri dari tiga candi Trimurti (candi Siwa, Wishnu, dan Brahma), tiga candi Wahana (candi Nandi, Garuda, dan Angsa), dan dua candi Apit (terletak di antara Trimurti dan Wahana). Delapan candi kecil di zona inti yang terdiri dari : empat candi Kelir (di setiap empat penjuru mata angin) dan empat candi patok (di setiap ujung sudut halaman dalam zona inti). Dulu ada 224 candi Perwara yang letaknya di luar zona inti. Tapi sekarang, baru dua candi perwara yang sudah selesai dipugar. Sementara ratusan candi perwara lainnya hanya bertumpuk berserakan mengelilingi zona inti.
Naik lah ke area candi utama! Pengunjung diperkenankan naik hingga ruangan terdalam. Di sana ada arca (yang dipercaya sebagai) Loro Djonggrang. Namun di ruang utama tersebut sangatlah gelap dan sejuk. Sejuk ini efek dari dikelilingin bebatuan dan tanpa cahaya, saya rasa.
Memang ada beberapa spot yang ditutup karena alasan keamanan. Karena proses pemugaran dan identifikasi kerusakan belum rampung hingga saat ini. Di depan masing-masing candi utama, terdapat papan informasi yang berisi QR code. Yes, if you wanna know further, you can scan it with your mobile. Simple, paperless!
Selain berjalan-jalan di area Candi Prambanan, pengunjung juga bisa menonton pagelaran sendratari Ramayana. Tapi mesti cek jadwalnya terlebih dahulu sebelum berkunjung ke Yogya karena tidak setiap hari ada pementasan. Best view-nya saat pagelaran diadakan di outdoor, yakni saat musim panas, karena kita bisa menonton sendratari dengan berlatarkan Candi Prambanan di malam hari.