A journey to be a certified PADI Open Water Diver

Awal Maret 2016 akhirnya saya memutuskan untuk apply Open Water Dive course and license. It takes one year from the very first time I took Trial Scuba Diving (TSD) from NAUI and then I took TSD from PADI at the end of 2015.

Saya (dan beberapa teman) berencana trip awal Mei 2016 ke Wakatobi, sebuah kepulauan di Sulawesi Tenggara yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya.

Yaps, karena itu lah akhirnya yang mendorong diri saya untuk bergegas ambil license open water. Rasanya agak nanggung ke Wakatobi tapi gak nyelem, hehehe… Meskipun yaaaa, dengan snorkeling aja viewnya udah gila-gilaan bagusnya. Nah, apalagi sampe nyelem lebih dalam, hehehe…

Saya dan teman saya, Vina dan Vania (yang ini baru kenal pas di kelas pertama), ambil course di Bubbles Dive Center yang berlokasi di belakang Lotte Shopping Avenue, Kuningan Jakarta. Mereka punya kolam renang sendiri sedalam 1 dan 7 meter. Nah ini yang jadi salah satu alasan kenapa ambil license di Bubbles, lebih privat dan nyaman. Meski harus merogoh kocek lebih dalam, hehehe.. Untuk paket OWD course sampai dapat licensenya dibanderol seharga IDR 6,3 juta.

Kami mulai kelas pertama di tanggal 20 Maret 2016 dengan Mas Tommy sebagai pengajar alias Dive Master (DM). Kontennya ada tes berenang 200m, ngapung 10 menit, kelas kolam, dan kelas teori di dalam kelas. Selain itu, ada pula materi yang perlu kami pelajari sendiri di luar jam belajar yakni materi di buku panduan dan juga materi berupa video pengajaran yang harus kami tonton. Kelas pertama saya dan Vina lalui dengan lancar (meski badan rasa mau rontok, hehehe… capek bangets, serius!!), sementara Vania masih kurang nyaman dengan mask clearing. Memang, belajar diving dan diving itu sendiri selain soal keamanan, kenyamanan juga tak kalah penting. Segala gear yang nempel ama badan kita diusahakan se-fit mungkin ama kontur badan kita agar pergerakan di dalam air pun bisa mudah dinikmati.

Kelas kedua yang mestinya berlangsung di 26 Maret 2016 tertunda karena ada salah satu dari kami yang tiba-tiba berhalangan. Nah, ini salah satu enak/ga enaknya kursus diving. Karena jumlah peserta sedikit, kita jadi bisa menentukan sendiri jadwalnya. Namun, jika kita ambil kursusnya barengan dengan teman-teman, akan cenderung nyari waktu yang semua pada bisa.

Kelas kedua pun diundur ke tanggal 10 April 2016, namun sayangnya di tanggal tersebut saya malah ga enak badan. Karena alasan mengejar waktu ujian (dengan harapan bisa dapet lisence sebelum saya trip ke Wakatobi), akhirnya kelas tersebut pun tetap diadakan tanpa kehadiran saya. Vina dan Vania pun benar-benar mengasah skill-skill dasar di dalam kolam dan kelas.

Kelas ketiga pun diadakan pada tanggal 18 April 2016 dengan full kelas kolam dan teori dari pagi hingga sore hari, ini akibat saya skip kelas di minggu sebelumnya jadi materi skill pun harus dikebut dengan lebih menitikberatkan pada mengasah skill dasar saya. Di kelas kali ini, salah satu rekan trip saya, Rahma, ikutan kelas untuk refreshment karena dia sudah lama ga diving sebelum nanti turun diving lagi di Wakatobi.

Di kelas ketiga ini, saya pribadi betul-betul kesulitan menguasai beberapa skill seperti ngatur bouyancy sampe bisa netral, hovering susyeee yee..hehehe.. But then, lees than one minute sih akhirnya bisa. Well, iniiii baru di kolam nih yaaa, yang belum ada arus dan lain-lainnya.. Di kelas ketiga ini pula kami dapet bonus belajar free diving! Meskipun udah pernah nyoba-nyoba free dive di kolam renang umum pas belajar ama pacar, tapi tetep aja susyee yee untuk bisa apnea ke dalem trus berenang sebelum akhirnya muncul lagi di permukaan, hehehehe..

Setelah lulus semua uji dan tes teori maupun kolam, pada tanggal 23-24 April 2016, kami pun ujian open water di laut, tepatnya di Pulau Sepa, Kepulauan Seribu. Totalnya akan ada 4 kali dive selama di sana.

Ini cerita yang akan saya ceritakan lebih detail. Karena cerita ini akan bikin kamu-kamu mungkin akan mempertimbangkan lagi dan lagi untuk ambil lisence Diving ini. Here we go!

 

IMG_20160423_133455

Pulau Sepa, Kepulauan Seribu. Lokasi ini memang sering dijadikan tempat ujian diving πŸ™‚

Hari pertama:
Dive 1:
Target: inget semua yang dipelajari di kolam, tenang.. Deep and sloooow… Don’t panic and enjoy the views!

Everything went smoothly. Ga pake mikir. Sanking ga mikirnya, disuruh nempel ama buddy, ya beneran nempel.. Kmana-mana bareng, sampe turun lebih dalam ninggalin Dive Master (DM), Mas Tommy, pun bareng! Hingga akhirnya tetiba bisa mikir, malah ga bisa control buoyancy, naik deh ke permukaan bagai balon udara..berdua juga! Duh, jangan dicontoh ya.. Ini bahaya banget.. Sampe atas, abis lah kami diomelin DM πŸ˜…πŸ˜…

Dive 2:
Target: Jangan jauh-jauh dari Mas Tommy, usahain stay di atasnya dia. Yang ada, gue dan Vina kebanyakan mikir malah ga bs mempertahankan posisi. Boro-boro bisa hovering, bisa gak heboh naik turun aja susah banget! Alhasil kami bergandengan tangan dan makin intim!! Hahahadeeuuuhh… πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Di akhir hari, sempat kami, para student, ini menertawakan kelakuan kami. Ngapaiiin coba deh ambil kursus menyelam?! Udah lah mahal (gearsnya, lisencenya, trip divingnya, dll), ribet (bawa alatnya, persiapannya, mesti mikul tabung gas yg super berat mampus gilak, beresin peralatannya stelah diving, dll), bahaya bangeet (well, konon diving itu olahraga beresiko tinggi kedua setelah terjun payung yaa..), musti adaptasinya susah (yoi, biasa napas pake idung, saat diving mesti napas nitrogen pake mulut.. Phew!), dll, dst, dsb..

But, we are at the point of no return! Just go ahead… \m/  πŸ˜‡πŸ™Œ


Hari kedua:
Dive 3:
Target: tenaaanngg…musti bisa hovering pokoknya! Tapi sanking hebohnya, gue jadi boros napas. Tabung awal paling banyak 220lt, tapi paling cepet abis.. Yang lain masih 70-120lt, gue udah 40lt.. Kacau! πŸ˜…πŸ˜‚


Dive 4:
Target: Let it be lah.. πŸ˜… Enjoy aja, jangan kebanyakan mikir.. Deeep and slooooowww….. Dan berkat kesabaran DM gue, mas Tommy, akhirnya berhasil juga gue hovering, meski gayanya juga masih aneh, hahaha… And this was the gong, finally, when we arrived the surface, he said, “Congratulations, you are now a diver!!”


Yeheeeyyyyyy….. πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰

Akhirnya satu resolusi tahun 2015 saya bisa terealisasi, meski telat setahun, hehehe.. 😁😎

Buat kalian yang kepikiran mau ambil lisence diving, pikirin baik-baik dulu deh.. Ribet dan nyusahin banget, aselik!! Tapiiii, kalo pengen liat keindahan bawah laut dengan mata kepala sendiri, well, it’s worth every penny laahhh…

And, Wakatobi, here we come!!! πŸ˜πŸ˜‡πŸ™ŒπŸŒŠπŸŠ

#OWDlisence #openwater #latepost

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s