Traveling at 2014

Malam tahun baru 2015 kali ini dihabiskan di rumah bersama keluarga. Momen yang jarang kami dapatkan, setelah sepanjang tahun saya banyak berkeliling eksplorasi Indonesia dan juga kesibukan di luar sana yang membuat saya sering pulang terlalu larut dan berangkat pagi. Gak banyak keliling kemana-mana sih sebenernya, lebih sering pulang larut aja. Tapi cukup banyak jalan-jalan ke luar kota, for leisure wise, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

I love traveling. In Indonesia.

Saya membagi jenis liburan menjadi dua jenis: liburan yang santai-santai atau effortless holiday dan liburan yang butuh usaha ekstra atau effortfull holiday.

Liburan santai-santai di sekitar Denpasar, Ubud, Semarang, Yogya, dan Solo. Tipe liburan yang eksplorasi kota, atau lebih familiar disebut city tour. Mengunjungi beberapa spot cultural, menonton pagelaran khas kota, wisata kuliner, dan hunting benda-benda keren. Budget untuk leisure-nya juga lebih besar biasanya, karena objektifnya agar effortless.

image

image

image

image

Akhir Mei dan akhir Oktober kemarin, saya melakukan effortfull holiday. Effortfull dengan budget yang coba ditekan, karena meski sudah berhemat pun tetap mesti keluar budget besar karena infrastruktur lokasinya yang memang sulit.

Kepulauan Komodo, Gunung Danau Kelimutu, dan Kepulauan Krakatau. Timur dan Barat. Snorkeling di area Kepulauan Komodo dan Kepulauan Krakatau. Trekking mendaki Pulau Padar, Pulau Gili Laba Darat, Gunung Danau Kelimutu, dan Gunung Anak Krakatau.

image

image

image

image

image

image

Alhamdulillah bisa jalan-jalan ke banyak tempat bersama keluarga dan teman-teman terbaik. Semoga di tahun 2015 akan lebih sering untuk liburan, baik untuk urusan senang-senang maupun pekerjaan. Semoga keduanya bisa berjalan beriringan J

Traveling is more than a journey.
It’s a learning process.

Happy new year 2015!

Kampung Batik Solo, Kampung yang sadar pariwisata

Setelah Pasar Klewer, Kampung batik Laweyan dan Kauman adalah toplist tempat yang harus banget dikunjungi buat pecinta batik. Pada awalnya kedua kampung ini adalah rumah para pembatik yang biasa memasok kain dan pakaian jadi batik ke pasar Klewer.

image

Kemarin Minggu, Pasar Klewer terbakar hingga satu harian penuh. Sulit memadamkan api karena selain bangunan, kain-kain batik berlapis malam juga membuat api sulit dipadamkan. Saya berkunjung ke sana, dalam perjalanan mengeksplorasi area Karaton Surakarta.

image

Kampung Wisata Batik Kauman berada dekat dengan Pasar Klewer dan masih dalam area Karaton Surakarta. Kamu bisa naik becak dari Karaton Surakarta ke Kauman. Ada beberapa showroom yang hanya menjual kain dan pakaian jadi. Ada pula yang juga mempertontonkan proses pembuatan batik. Ada juga toko yang yang sekaligus memamerkan beragam jenis motif batik, seperti halnya museum batik Kauman. Harganya sangat beragam, dari yang ratusan ribu hingga jutaan.

image

Kampung Wisata Batik Laweyan, lokasinya rada jauh dari Kampung Wisata Batik Kauman. Sama halnya seperti di Kauman, Kampung Laweyan pun memiliki daya tarik yang hampir sama. Saya berkunjung ke Omah Laweyan dan menurut saya, motif batik yang ditawarkan lebih saya sukai daripada yang dijajakan di Kauman. Namun emang harganya juga lebih mahal. Kata supir taksi yang mengantar saya, di Omah Laweyan memang cenderung lebih mahal. Ada lagi toko di Laweyan yang harganya lebih murah tapi saya belum sempat ke sana.

image

Solo memang pantas dijuluki kota batik. Sebenarnya tak hanya di Kauman, Laweyan, Danar Hadi, maupun di Pasar Klewer saja, tapi tampaknya di setiap jalan ada toko batik. Ini juga yang menjadikan Solo sebagai kota yang sarat budaya. Batik dan kekaratonan bisa menjadi pusat daya tarik wisatawan dan berdampak secara langsung pada perkembangan ekonomi masyarakatnya. Jika dan hanya jika semua elemen pemerintah dan penduduknya juga sudah sadar pariwisata.

Clothes for Vacation

Saya adalah salah satu orang yang punya kebiasaan untuk mengelompokan segala sesuatu, termasuk baju. Saya menumpuk baju di lemari berdasarkan kategorinya. Ada baju ke kantor, baju jalan ke mall, baju di rumah, baju kondangan, baju batik, dan baju jalan2 ke luar kota. Yaps, sanking senangnya jalan2 ke luar kota, saya sampe punya satu kategori pakaian khusus untuk hobi tersebut. Dari sekian lembar atau helai (atau apa yah yang sesuai padanan katanya??) baju yang biasa saya bawa ke luar kota, ada satu baju dengan jenis kaos TShirt, yang hampir selalu saya bawa serta saat bepergian ke luar kota.

20141228-010502.jpg

image

Nih kaos jalan-jalan keluar kota yang paling sering saya ajak. Biasanya saya kenakan di hari saya ke airport (entah pergi atau saat pulang) atau di hari saya mengunjungi objek wisata yang mainstream dikunjungi turis asing.

Selain karena kaos ini sangat nyaman, saya juga senang dengan tulisan pada bagian depan kaos. I dont need to say a word, my tshirt already done that, hahaha…

Saat berkunjung ke objek wisata mainstream di suatu kota, saya menyiapkan mental untuk kembali merasakan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia.

Ada satu kaos lagi yang juga sering saya ajak jalan2 ke luar kota, terutama saat saya pergi untuk tujuan bekerja. Biasanya saya extend ambil cuti untuk liburan satu dua hari setelah selesai bekerja. Di hari saya tidak bekerja tersebut, saya biasanya mengenakannya. Maksudnya sih biar makin berasa “nih saya lagi liburan lhoooo…, tapi liburannya sambil kerja nih di M”
Hahahahhaa…
image

image